Wabah Kolera Merebak di Papua Nugini
Sejak Juli 2009, 40 warga Papua Nugini tewas akibat kolera.
Senin, 8 Februari 2010, 16:17 WIB
Ita Lismawati F. Malau, Harriska Farida Adiati
| Warga Papua Nugini ilegal (VIVAnews/Banjir Ambarita) | |
VIVAnews - Wabah kolera di Papua Nugini hingga kini telah menjangkiti lebih dari 2.000 orang sejak pertama kali dilaporkan Juli tahun lalu. Sejauh ini, 40 orang tewas akibat mengidap kolera di Papua Nugini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin 8 Februari 2010, mengatakan, wabah kolera pertama dalam 50 tahun terakhir di Papua Nugini ini pertama kali terjadi di provinsi Morobe pada Juli tahun lalu. Dalam beberapa bulan, kolera mewabah ke sepanjang pantai utara di Madang dan East Sepik. Sedangkan di ibukota Port Moresby, satu kasus dilaporkan.
Seperti dikutip dari laman Radio New Zealand International, perwakilan WHO di Papua Nugini, Eigil Sorensen, mengatakan, kolera masih akan menyebar. "Kita lihat di provinsi East Sepik, kolera mewabah ke desa-desa yang belum terjangkit. Di Morobe dan Madang, juga masih ada transmisi kolera meski jumlahnya sedikit," kata Sorensen.
Menurut Sorensen, pemerintah Papua Nugini perlu menyediakan akses air bersih dan sanitasi. "Pemerintah harus lebih bertindak atau kalau tidak, ada risiko kolera akan menyebar ke provinsi lain dan menjadi endemi di Papua Nugini," tambahnya.
Kolera, penyakit infeksi saluran usus yang menyebar melalui air ini juga bisa menular melalui makanan yang sudah tercemar air kotor, menyebabkan diare akut dan muntah-muntah sehingga menyebabkan dehidrasi. Bila tidak ditangani segera, bisa menimbulkan kematian.
• VIVAnews
2 komentar:
huhu..kasian banged yak...
ia kak, seandainya kita bisa bantu.
Posting Komentar
Kritik dan Saran sangat membantu perkembangan blog cute ini ...